Di Negara Ini Muncul Demonstrasi untuk Menuntut Hak Bagi yang Tidak Berpuasa, Alasannya Miris Sih
Lebih dari 1,8 miliar umat muslim sedunia saat ini sedang menjalankan rukun Islam
ketiga yaitu berpuasa. Bukan cuma menahan lapar dan dahaga saja dari
terbit sampai tenggelamnya matahari, tapi juga menahan segala nafsu yang
menyesatkan supaya ibadah bisa sempurna. Jelas banyak cobaan dan
tantangan yang mungkin berbeda-beda bagi tiap orang. Tapi mungkin
tantangan terberat yang kita hadapi bersama adalah untuk bertoleransi.
Ya karena memang tidak semua orang berpuasa.
Di Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, saja masih terdapat banyak perdebatan masalah ini. Ada yang merasa restoran harus tutup atau ditutupi kain sepanjang siang untuk menghargai mereka yang berpuasa. Ada juga yang merasa tindakan seperti ini sebenarnya tidak perlu karena banyak juga orang yang mencari makan. Nah di Tunisia, isu ini berkembang jadi permasalahan serius. Newsweek melaporkan baru saja ada demontrasi besar-besaran menuntut hak bagi mereka yang tidak berpuasa juga ditegakkan di sana. Simak deh kisah selengkapnya bareng Hipwee News & Feature.
Baca Juga :Wisata Indonesia
Ads
Awal
Ramadan di Tunisia dimulai pada 26 Mei silam. Semula Ramadan tahun ini
berjalan lancar di Tunisia, namun semua berubah ketika memasuki awal
bulan Juni. Empat orang ditahan karena ketahuan makan di tempat umum.
Mereka ditahan atas laporan warga yang ‘merasa terganggu’ oleh kegiatan
mereka. Hukumannya? Empat orang tersebut diganjar penjara selama satu
bulan.
Tak cukup sampai di situ. Beberapa waktu yang lalu juga seorang pria ditahan karena ia merokok di tempat umum. Atas kelakuannya tersebut, pria ini lantas ditahan oleh pihak berwenang.
Padahal, konstitusi hukum Tunisia sebenarnya menjamin kebebasan dalam hal kepercayaan dan keyakinan. Namun dengan dalih ‘tindakan tidak layak di tempat umum’, sudah ada 5 orang yang ditahan oleh pihak berwajib Tunisia selama Ramadan tahun ini. Kriteria bebas berkepercayaan di Tunisia jelas masih dipertanyakan lagi.
Baca Fakta-fakta di indonesia
Tuntutan para demonstran ini sebenarnya terdengar cukup manusiawi. Mereka hanya tidak ingin ada orang yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena makan atau merokok di luar saat bulan Ramadan. Meski mayoritas besar muslim, tetap ada sebagian warga Tunisia yang tidak menjalankan puasa. Tempat-tempat makan di Tunisia pun sejauh ini banyak yang lebih memilih untuk tutup saat siang hari demi menghindari hukuman dari pemerintah. Demi menuntut hak-hak mereka, aksi demonstrasi damai ini kemudian dilaksanakan.
Aksi ini adalah yang pertama kali terjadi di Tunisia. Namun hebatnya, peserta aksi damai ini nggak cuma mereka yang tidak berpuasa. Banyak muslim yang sedang berpuasa juga turut serta ikut ke jalan menuntut pemerintah yang lebih toleran.
Oh iya, dalam kerumunan para demonstran terlihat seorang pria yang melangsungkan aksi demonya dengan cara yang sedikit berbeda. Ia terlihat merokok sembari mengenakan tulisan “Apakah itu sangat mengganggumu jika aku makan?”
Sejatinya baik yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa harus saling menghargai. Yang tidak berpuasa harus tahu etika untuk makan dan minum di tempat umum, sedangkan yang berpuasa juga tak boleh langsung naik pitam saat melihat orang makan di dekatnya. Yang penting saling pengertian, seperti tidak perlu juga sampai dibawa ke ranah hukum begini…
Di Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, saja masih terdapat banyak perdebatan masalah ini. Ada yang merasa restoran harus tutup atau ditutupi kain sepanjang siang untuk menghargai mereka yang berpuasa. Ada juga yang merasa tindakan seperti ini sebenarnya tidak perlu karena banyak juga orang yang mencari makan. Nah di Tunisia, isu ini berkembang jadi permasalahan serius. Newsweek melaporkan baru saja ada demontrasi besar-besaran menuntut hak bagi mereka yang tidak berpuasa juga ditegakkan di sana. Simak deh kisah selengkapnya bareng Hipwee News & Feature.
Baca Juga :Wisata Indonesia
Ads
loading...
Kejadian ini bermula dari penangkapan beberapa warga. Mereka ditangkap karena makan dan merokok di tempat umum saat Ramadan
Awal
Ramadan di Tunisia dimulai pada 26 Mei silam. Semula Ramadan tahun ini
berjalan lancar di Tunisia, namun semua berubah ketika memasuki awal
bulan Juni. Empat orang ditahan karena ketahuan makan di tempat umum.
Mereka ditahan atas laporan warga yang ‘merasa terganggu’ oleh kegiatan
mereka. Hukumannya? Empat orang tersebut diganjar penjara selama satu
bulan.Tak cukup sampai di situ. Beberapa waktu yang lalu juga seorang pria ditahan karena ia merokok di tempat umum. Atas kelakuannya tersebut, pria ini lantas ditahan oleh pihak berwenang.
Padahal pemerintah Tunisia sendiri sejatinya tak punya undang-undang yang melarang makan saat Ramadan. Peran sebagai Pelindung Agama-lah yang jadi dasar penangkapan
Undang-undang di Tunisia sama sekali tak ada yang melarang kegiatan makan dan minum di luar ruangan saat Ramadan. Harusnya, pemerintah tak bisa menghukum begitu saja mereka yang tidak berpuasa selama bulan Ramadan. Namun, pemerintah Tunisia memang memiliki status sebagai “Guardian of Religion” atau Pelindung Agama. Hal ini membuat status hukum Islam diakui dan dijunjung tinggi di sana. Nah dengan statusnya sebagai Pelindung Agama inilah, pemerintah Tunisia seringkali menghakimi warganya yang dinilai ‘tidak mengindahkan’ Islam.Padahal, konstitusi hukum Tunisia sebenarnya menjamin kebebasan dalam hal kepercayaan dan keyakinan. Namun dengan dalih ‘tindakan tidak layak di tempat umum’, sudah ada 5 orang yang ditahan oleh pihak berwajib Tunisia selama Ramadan tahun ini. Kriteria bebas berkepercayaan di Tunisia jelas masih dipertanyakan lagi.
Baca Fakta-fakta di indonesia
Karena itu para demonstran berkumpul menyuarakan pendapatnya dalam aksi damai. Hebatnya, demonstran yang ikut bukan cuma mereka yang nggak puasa
Tuntutan para demonstran ini sebenarnya terdengar cukup manusiawi. Mereka hanya tidak ingin ada orang yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena makan atau merokok di luar saat bulan Ramadan. Meski mayoritas besar muslim, tetap ada sebagian warga Tunisia yang tidak menjalankan puasa. Tempat-tempat makan di Tunisia pun sejauh ini banyak yang lebih memilih untuk tutup saat siang hari demi menghindari hukuman dari pemerintah. Demi menuntut hak-hak mereka, aksi demonstrasi damai ini kemudian dilaksanakan.
Aksi ini adalah yang pertama kali terjadi di Tunisia. Namun hebatnya, peserta aksi damai ini nggak cuma mereka yang tidak berpuasa. Banyak muslim yang sedang berpuasa juga turut serta ikut ke jalan menuntut pemerintah yang lebih toleran.
Oh iya, dalam kerumunan para demonstran terlihat seorang pria yang melangsungkan aksi demonya dengan cara yang sedikit berbeda. Ia terlihat merokok sembari mengenakan tulisan “Apakah itu sangat mengganggumu jika aku makan?”
Sejatinya baik yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa harus saling menghargai. Yang tidak berpuasa harus tahu etika untuk makan dan minum di tempat umum, sedangkan yang berpuasa juga tak boleh langsung naik pitam saat melihat orang makan di dekatnya. Yang penting saling pengertian, seperti tidak perlu juga sampai dibawa ke ranah hukum begini…
Post a Comment